![]() |
Artikel Bahasa Inggris tentang Kesehatan (Makanan Cepat Saji), image source: greatist.com |
Namun, dalam artikel Bahasa Inggris tentang kesehatan ini mengungkap bahwa hampir sebagian makanan yang orang-orang Amerika makan adalah makanan cepat saji yang diolah secara besar-besaran atau mengalami proses yang panjang sebelum dimasukkan dalam kemasan siap saji. Makanan cepat saji ini mengandung nutrisi dan gizi yang rendah yang malah dapat membahayakan tubuh dengan risiko berbagai penyakit. Seperti apakah makanan cepat saji atau junk food yang dimaksud? Apa dampaknya terhadap kesehatan kita?
Yuk, kita simak ulasannya dalam artikel Bahasa Inggris berikut ini yang dibagikan dengan terjemahannya juga. Selamat membaca!
Study Confirms Half of What We Eat Is Junk
by O
Nearly 60 percent of what Americans eat is junk — ultra-processed foods loaded with sugar, salt, fat and all the other stuff we are not supposed to snack on, a new study finds.
Terjemahannya: Hampir 60 persen dari apa yang orang Amerika makan adalah makanan cepat saji - makanan yang diproses sarat akan gula, garam, lemak dan semua hal-hal lain yang tidak seharusnya kita makan, menurut sebuah penelitian baru.
The data pretty clearly explain why two-thirds of Americans are obese or overweight, and why rates of diabetes and heart disease are soaring, the team of Brazilian and U.S. researchers said.
Terjemahannya: Data tersebut cukup jelas menunjukkan mengapa dua-pertiga orang Amerika mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, dan mengapa tingkat diabetes dan penyakit jantung melonjak, menurut tim peneliti Brasil dan AS.
“The most common ultra-processed foods in terms of energy contribution were breads; soft drinks, fruit drinks and milk-based drinks; cakes, cookies and pies; salty snacks; frozen and shelf-stable plates; pizza and breakfast cereals,” Dr. Carlos Augusto Monteiro of the University of São Paulo and colleagues there, and at Tufts University in Boston, wrote in their report.
Terjemahannya: “Makanan yang paling umum diproses secara ultra dalam hal kontribusi energi adalah roti; minuman ringan, minuman buah dan minuman berbahan dasar susu, kue, cookies dan pai; snack asin, makanan beku dan tahan lama; pizza dan sereal untuk sarapan,” Dr . Carlos Augusto Monteiro dari University of São Paulo dan rekan-rekan di sana, dan di Tufts University di Boston, menulis dalam laporan mereka.
“Meat, fruit and milk provided the most calories among unprocessed or minimally processed foods,” they added.
Terjemahannya: “Daging, buah dan susu menyediakan kalori paling banyak di antara makanan yang tidak diolah atau diproses secara minimal,” mereka menambahkan.
Fresh fruits and vegetables should make up most of what we eat, nutritionists and public health officials alike say. But the study found they contribute just under 650 calories a day in the average 2,000 calorie-a-day diet.
Terjemahannya: Buah-buahan dan sayuran segar harus membuat sebagian besar dari apa yang kita makan, ahli gizi dan petugas kesehatan masyarakat mengatakan hal yang sama. Namun penelitian menemukan mereka berkontribusi hanya di bawah 650 kalori sehari dalam rata-rata 2.000 kalori diet per hari.
Starchy, fat-laden, processed foods raise rates of heart disease and diabetes, as well as cancer, studies show. People who eat more fruits and vegetables have lower rates of all these diseases.
Terjemahannya: Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa tepung, sarat lemak, makanan olahan menaikkan risiko penyakit jantung dan diabetes, serta kanker. Orang yang makan lebih banyak buah dan sayuran memiliki risiko yang lebih rendah terhadap semua penyakit ini.
The researchers used information from a large national study of U.S. health that includes a detailed food diary. They focused on 9,300 adults and children.
Terjemahannya: Para peneliti menggunakan informasi dari sebuah studi nasional besar kesehatan AS yang mencakup buku harian makanan terperinci. Mereka berfokus pada 9.300 orang dewasa dan anak-anak.
“Ultra-processed foods comprised 57.9 percent of energy intake, and contributed 89.7 percent of the energy intake from added sugars,” the team wrote in the British Medical Journal's online publication BMJ Open.
Terjemahannya: “Makanan yang diolah secara ultra terdiri 57,9 persen dari asupan energi, dan memberikan kontribusi 89,7 persen energi diambil dari gula yang ditambahkan,” tim tersebut menulis dalam publikasi terbuka BMJ secara online dari British Medical Journal.
More than 20 percent of calories in the ultra-processed foods came from sugar. Federal eating guidelines say people shouldn't get any more than 10 percent of calories from sugar and some nutritionists say it should be even less than that.
Terjemahannya: Lebih dari 20 persen dari kalori dalam makanan yang diproses secara ultra berasal dari gula. Pedoman makan federal mengatakan orang-orang tidak seharusnya mendapatkan lebih dari 10 persen kalori dari gula dan beberapa ahli gizi mengatakan bahkan jumlah kalori seharusnya kurang dari itu.
“We confirmed the excessive consumption of added sugars in the USA,” the team wrote.
Terjemahannya: “Kami mengkonfirmasi konsumsi gula tambahan yang berlebihan di Amerika Serikat,” tim menuliskannya.
“We also provide new evidence that ultra-processed foods represent more than half of all calories in the U.S. diet, and contribute nearly 90 percent of all added sugars.”
Terjemahannya: “Kami juga memberikan bukti baru bahwa makanan yang diproses secara ultra mewakili lebih dari setengah dari semua kalori dalam diet AS, dan memberikan kontribusi hampir 90 persen dari semua gula tambahan.”
___________________
Nah, setelah membaca artikel dalam Bahasa Inggris tentang kesehatan di atas, coba pikirkan apa yang lebih banyak kamu makan hari ini, makanan cepat saji atau makanan rumahan segar yang diproses secara minimal? Memang tidak dapat dipungkiri ada banyak sekali kafe-kafe atau tempat nongkrong yang menawarkan makanan cepat saji seperti kentang goreng frenchfries, ayam goreng fried chicken, pizza, minuman buah berkaleng, susu siap minum dalam kemasan, dan banyak makanan siap saji dalam kemasan yang dianggap makanan yang kekinian.
Namun, artikel Bahasa Inggris di atas membuat saya ingin mengatur makanan yang akan masuk ke dalam tubuh saya dan menjaga kesehatan tubuh dengan diet sehat sehingga dapat mengurangi risiko penyakit-penyakit seperti yang disebutkan dalam artikel Bahasa Inggris dan terjemahannya di atas.
Namun, artikel Bahasa Inggris di atas membuat saya ingin mengatur makanan yang akan masuk ke dalam tubuh saya dan menjaga kesehatan tubuh dengan diet sehat sehingga dapat mengurangi risiko penyakit-penyakit seperti yang disebutkan dalam artikel Bahasa Inggris dan terjemahannya di atas.
0 komentar:
Posting Komentar